Dalam orasinya, Luthfi mendorong pemerintah untuk berkomitmen menggunakan Alkes dalam negeri. Apalagi dari segi kwalitas, tidak ada bedanya.
Demikian juga dari sisi harga, Alkes yang dihasilkan produsen dalam negeri jauh lebih murah jika dibandingkan Alkes impor.
“Jadi, kami menduga Menkes memperkaya mafia Alkes. Contoh antigen harga Rp30 Ribu tetapi Menkes beli dengan harga Rp 86 ribu di E-catalog,” ujarnya.
Dia mengatakan pembelian dengan harga mahal ini berpotensi merugikan keuangan negara.
Karena itu, dia meminta Kementrian Keuangan (Kemenkeu) sebagai pengawas anggaran proaktif menyelamatkan uang Negara agar tidak menjadi bancaakan mafia Alkes ini.
Hal penting mengingat, kondisi keuangan negara saat ini lagi kesulitan.
“Rakyat kesulitan makan, mafia Alkes pesta pora. Ini jelas-jelas tidak adil,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin