Lebak, Aktual.com – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai Jumat (19/6) mencapai 170 orang dan dilaporkan dua warga meninggal dunia.
“Kami minta warga tetap mewaspadai penyebaran DBD, karena curah hujan masih berlangsung sampai awal Juli mendatang,” kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmutallah, di Lebak, Jumat.
Selama ini, kasus penderita DBD meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, akibat curah hujan yang masih terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Lebak.
Penyebaran penyakit menular tersebut karena berkembangbiaknya nyamuk aedes aegyti yang hidup di genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.
Untuk memutus mata rantai penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun.
Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Kami yakin melalui kebersihan lingkungan dan melakukan PSN dapat memutus mata rantai penyakit yang mematikan itu,” katanya.
Menurut dia, sebagian besar warga penderita DBD tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan Rangkasbitung, Cibadak, Maja dan Kalanganyar.
Karena itu, pihaknya meminta jika masyarakat terkena penyakit DBD maka segera dilarikan ke Rumah Sakit atau Puskesmas.
Sebab jika terlambat mendapat pengobatan medis, maka pasien itu akan mengalami sok pendarahan hebat.
“Kami berharap bila warga mengalami demam selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: