Jakarta, Aktual.com — Penderita infeksi saluran pernapasan akut di Kabupaten Tapanuli Utara meningkat sekitar 25 persen akibat kabut asap yang menyelimuti daerah itu dalam beberapa pekan terakhir.
Kepala Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Tapanuli Utara dr Toni Lumbantobing di Tarutung, Rabu, mengatakan, peningkatan jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) itu terjadi setelah munculnya kabut asap yang menyelimuti daerah tersebut.
Untuk menekan peningkatan penderita tersebut, pihaknya bersama Tim Penggerak PKK dan sejumlah elemen masyarakat Tapanuli Utara telah menggelar pembagian 3.000 masker gratis sebagai penanganan munculnya kembali kabut asap.
Dengan pemberian masker tersebut, diharapkan masyarakat dapat menggunakan penutup hidung dan mulut ketika akan beraktivitas diluar rumah.
“Jadi, jangan pernah sepele dengan akibat asap ini, gangguan kesehatan akan terjadi,” katanya.
Pembagian masker tersebut merupakan program lanjutan setelah mendistribusikan 11.200 masker pada pekan=pekan sebelumnya.
“Ini tahap ketiganya, setelah kabut asap kembali muncul sejak pagi hari dan tidak berangsur hilang,” katanya.
Saat ini, kata dia, asap tebal yang menyelimuti daerah itu telah membatasi jarak pandang hingga 100 meter. Kondisi ketebalan asap paling mengkhawatirkan terjadi di Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siborongborong.
“Kita juga heran, kenapa asap ini muncul lagi setelah semalam hujan deras telah mengguyur daerah ini,” kata Toni.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby