Jakarta, aktual.com – Pendiri sekaligus Wakil Ketua Dewan Pengawas Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jusuf Wanandi, menyampaikan pandangannya soal arah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, dalam menilai kinerja pemerintahan, publik perlu melihat secara obyektif berdasarkan capaian nyata yang telah dicapai serta tantangan besar yang tengah dan akan dihadapi bangsa ini ke depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Jusuf dalam tulisannya yang berjudul “My Personal Take on President Prabowo’s Achievements and Challenges.”
“Untuk memberikan perspektif yang lebih seimbang, saya percaya bahwa adil jika kita menilai kepresidenan Prabowo berdasarkan pencapaian aktualnya dan tantangan-tantangan ke depan,” tulis Jusuf, dikutip pada Rabu (30/4).
Dalam tulisan tersebut, Jusuf menyampaikan keyakinannya bahwa Prabowo adalah pemimpin terbaik bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan dunia saat ini.
“Saya mendukungnya dalam pemilihan presiden terakhir dan masih percaya bahwa ia adalah pilihan terbaik, terutama karena pendekatan strategisnya terhadap pembangunan nasional,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa tantangan-tantangan global dan domestik yang semakin kompleks menuntut Indonesia memiliki kepemimpinan yang tidak hanya kuat secara politik, tetapi juga memiliki strategi jangka panjang yang jelas dalam membangun ketahanan nasional.
“Inilah tepatnya mengapa saya mendukungnya—karena saya percaya bahwa ia adalah satu-satunya pemimpin yang mampu membimbing Indonesia melewati masa-masa sulit dan rumit ini,” imbuhnya.
Jusuf menilai bahwa komitmen Prabowo terhadap rakyat dan masa depan bangsa bukanlah sekadar retorika. Ia mengenal Prabowo secara pribadi dan meyakini bahwa di balik sosok tegas yang dikenal publik, tersimpan semangat kemanusiaan dan kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Saya dapat menjamin komitmen mendalamnya kepada rakyat, bangsa, dan kemanusiaan secara keseluruhan,”tegas Jusuf.
Selain menyoroti aspek kepemimpinan dan visi, Jusuf juga menilai bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini berada dalam kondisi stabil, sebagaimana ditunjukkan oleh indikator-indikator makro ekonomi yang kuat. Pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5 persen dan defisit anggaran terkendali di bawah 3 persen.
Ia juga mencatat bahwa kebijakan fiskal saat ini memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga, yang berpotensi mendorong investasi dan pertumbuhan lebih lanjut, meskipun tantangan dari dinamika global seperti kebijakan tarif Amerika Serikat tetap harus dicermati.
Jusuf turut menyoroti pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Prabowo sebagai program strategis yang jika dijalankan dengan baik akan memberi dampak luas terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Jika bisa dikelola dengan baik, program MBG punya dampak positif pada pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa program ini berpotensi menciptakan multiplier effect, mulai dari penguatan sektor pertanian lokal hingga penciptaan pendapatan baru bagi masyarakat. Namun, menurutnya, agar program ini benar-benar diterima dan dipahami oleh publik, pemerintah perlu memberikan penjelasan menyeluruh tentang implementasi dan tata kelolanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano