Wakatobi, Aktual.com — Penduduk urban kota di DKI Jakarta, masih menjadi masalah serius bagi pemerintah setempat yang hingga saat ini belum menemukan solusi untuk mengatasinya.
“Penduduk urban di DKI sangat sulit kita atasi karena hampir setiap saat ada saja penduduk desa yang datang mengadu nasib di DKI Jakarta,” kata Wakil Gubernur DKI, Djarot Syaiful Hidayat pada ‘Meeting UCLG-ASPAC’ di Wakatobi, Sabtu (5/9) malam.
Menurut dia, urban kota di DKI yang setiap tahun terus bertambah, telah menjadi pemicu utama dari berbagai kesemerawutan di wilayah ibukota Negara.
Hal itu memungkinkan kata dia, karena penduduk urban kota yang masuk DKI mendirikan bangunan-bangunan liar, baik sebagai tempat tinggal maupun tempat berusaha di bantaran-bantaran sungai.
“Oleh karena para urban kota mendirikan bangunan-bangunan liar di bantaran kali, menyebabkan air sungai tidak dapat mengalir dengan lancar hingga ke muara,” katanya.
Dampaknya yang lebih jauh kata dia, wilayah DKI setiap kali musim hujan selalu dilanda banjir besar karena aliran air sungai yang ada tersumbat oleh bangunan-bangunan liar di bataran kali.
“Saat ini kami Pemerintah DKI tengah melakukan penertiban terhadap bangunan-bangunan liar di bantaran sungai, meski upaya tersebut mendapat tantangan keras dari warga,” katanya.
Ia mengatakan, selain memicu timbulnya banjir di ibukota, penduduk urban kota juga berkontribusi terhadap kemacetan arus transportasi di wilayah ibukota DKI.
Itu terjadi kata dia dikarenakan para penduduk urban, terutama para pedagang yang berjuang hidup di DKI, rata-rata menempati badan jalan dalam menjajakan barang dagangan.
“Kita Pemerintah DKI setiap saat melakukan penertiban, namun setiap saat pula para urban mencari kesempatan menjajakan jualan di badan-bandan jalan, terutama di sekitar pusat-pusat berbelanjaan,” katanya.
Ia berharap para kepala daerah dari kawasan Asia Pasifik peserta Konfrensi UCLG-ASPAC dapat berbagi pengalaman mengenai penanganan urban kota, sehingga berbagai masalah yang ditimbulkannya dapat diminimalisir, bahkan dihilangkan.
Artikel ini ditulis oleh: