Screenshot Gerbang masuk proyek pembangunan Bendungan Bener di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Jakarta, Aktual.com – Peneliti sekaligus pengajar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Rina Mardiani mempertanyakan adanya kejanggalan penelitian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Bendungan Bener dan penambangan batu andesit di desa Wadas yang kedua proyek pembangunan ini berada di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

“Metode penelitian dalam kajian sosioekonomi-nya tidak valid,” kata Rina dalam diskusi virtual Kepada Tanah, di Youtube YLBHI, Senin, (21/2)

Dalam penelusuran yang dilakukannya, ternyata ditemukan bahwa AMDAL didalam pembangunan Bendungan Bener dalam satu dokumen ada dua proyek sekaligus. Pertama, projek Bendungan Bener di Desa Bener. Dan kedua, projek penambangan batu andesitnya di Desa Wadas.

Ia juga mengungkapkan, dalam AMDAL tersebut tidak terdapat uraian dari dampak masing-masing proyek secara spesifik terhadap beberapa desa yang berada di antara Bendungan Bener dengan Desa Wadas.

Rina Juga menemukan fakta Bahwa dari 11 dusun di Desa Wadas, sebanyak tujuh dusun konsisten menolak kegiatan pertambangan batu andesit di wilayahnya. Hanya empat dusun yang menerima penambangan itu.

Dia mengatakan dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), aspek sosial dan ekonomi warga Wadas menjadi penting. Selain itu, siapa saja responden yang ditanya, dan bagaimana perspektifnya juga perlu ditanyakan. Bila hal itu tidak dilakukan, maka AMDAL yang dibuat untuk Bendungan Bener tidak valid.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah