Ribuan Umat muslim melaksanakan salat Subuh dalam rangkaian aksi 112 bela Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2). Salat subuh dan zikir bersama ini dihadiri oleh calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ribuan Umat muslim melaksanakan salat Subuh dalam rangkaian aksi 112 bela Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2). Salat subuh dan zikir bersama ini dihadiri oleh calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Peneliti dari Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Dr Adnan Anwar, menilai Islam Indonesia menginspirasi negara lain di dalam membangun hubungan antaragama maupun hubungan antara agama dan negara.

Islam moderat yang berkembang di Indonesia menurut Adnan, terbukti mampu membangun konstruksi antaragama dalam perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan negara Islam meski mayoritas, sekitar 80 persen, penduduk negara ini beragama Islam.

“Kemampuan Indonesia untuk membangun suatu sistem solidaritas antaragama dan suatu sistem perlindungan terhadap minoritas, sehingga bisa duduk bersama dan bisa berdialog itu jarang terjadi,” kata Adnan di Jakarta, Kamis (9/3).

Fakta itulah menurut dia yang membuat banyak negara internasional terinspirasi dan ingin belajar Islam moderat dari Indonesia untuk membangun perdamaian di negara masing-masing.

Adnan mencontohkan, belakangan ini di setiap forum pertemuan internasional ulama, baik yang diselenggarakan NU atau lembaga lain, hampir seluruh perwakilan negara Timur Tengah dan Eropa selalu hadir.

Artikel ini ditulis oleh: