Tidak kalah penting, kata dia, dua paslon untuk memperkuat sinergi lintas kementerian/lembaga dalam upaya penurunan prevalensi stunting. Dua pasangan calon, lanjut dia, memang sudah mencanangkan program pemberantasan stunting. Tetapi agar program itu tidak hanya menjadi janji saja jika pasangan terkait terpilih sebagai RI-1 dan RI-2 tapi direalisasikan secara nyata.

“Besar harapan kita, masyarakat Indonesia bahwa program kerja yang sudah luar biasa bagus ini tidak hanya terpasang manis dalam dokumen janji kampanye saja. Lebih dari itu, semua masyarakat Indonesia menantikan eksekusi nyata dari program-program tersebut agar tercipta Indonesia bebas stunting dan berdaya saing,” katanya.

Umi mengatakan persoalan stunting penting untuk disentuh paslon capres-cawapres mengingat biaya penanganan stunting balita akan jauh lebih mahal dari pada upaya pencegahannya.

Stunting, kata dia, dapat mengakibatkan keterbelakangan kognitif dari penderita sehingga akan menyebabkan ketidakmampuan sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing dengan negara lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid