Jakarta, aktual.com – Peneliti keamanan siber Ibnu Dwi Cahyo mengatakan peretasan akun media sosial milik beberapa politikus Partai Demokrat tidak saja merugikan capres Prabowo Subianto, tetapi juga capres Joko Widodo.

“Kubu 02 nama baiknya tercemar dan 01 juga tertuduh,” katanya ketika menjadi salah satu pembicara bertajuk “Musim Retas Jelang Pemilu” di Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).

Peneliti dari Pusat Penelitian Sistem Keamanan Informasi dan Komunikasi (CISSReC) itu menduga peretasan tersebut tidak selalu karena ulah kedua tim, namun kemungkinan dari pihak luar yang tidak suka dengan demokrasi berkualitas di Indonesia.

Untuk itu, ia mendorong aparat kepolisian segera mengungkap kasus dugaan peretasan akun media sosial yang menimpa beberapa politisi Partai Demokrat tersebut.

“Semua kemungkinan itu terbuka lebar. Banyak yang tidak suka Indonesia demokrasinya maju dan kondisi stabil,” ucapnya.

Secara teknis, Ibnu menyebut pengungkapan peretasan akun media sosial itu tidak sulit apalagi Twitter memiliki perwakilan di Indonesia.

“Pengalaman tahun 2015 polisi menangkap admin ‘trio macan 2000’ dan itu ternyata bisa. Artinya secara teknis bukan hal sulit dan bukan hal yang mustahil,” imbuh Ibnu.

Sebelumnya, akun Twitter dan WhatsApp beberapa politikus Partai Demokrat yakni Sylviana Murni, Imelda Sari, dan Ferdinand Hutahaean diretas.

Beberapa akun tersebut mengunggah gambar tidak senonoh dan tidak etis. Para politisi itu kemudian melaporkan kasus tersebut kepada Mabes Polri.

Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki petugas Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin