Jakarta, Aktual.com –  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan dirinya meminta kepada Pusat Polisi Militer (Puspom), agar kasus sidang anggota TNI yang berkaitan dengan masyarakat, dilakukan secara umum.

“Saya akan membuat surat telegram atau ST bahwa sekarang kejadian-kejadian TNI yang berkaitan dengan masyarakat, sidang militernya terbuka,” katanya di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/11).

Pernyataan Panglima TNI ini, berkaitan dengan rencana sidang oknum anggota TNI yang melakukan penembakan di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, yang menewaskan Marsim Sarmani (40).

Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat bisa mengetahui hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku, karena kalau tidak, seolah-olah TNI membuat sidang yang memberi keringanan.

“Di situ nanti masyarakat bisa menilai bahwa persidangan terbuka, akan ada hukuman tambahan, pemecatan dan sebagainya,” katanya.

Peristiwa penembakan terhadap Marsim terjadi, Selasa (3/11) kemarin sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Raya Mayor Oking depan SPBU Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Korban bekerja sebagai supir dan juga tukang ojeg di wilayah tersebut.

Saat kejadian, korban selesai pulang kerja dari toko CV Bahir di Jalan Mayor Oking atau berjarak 500 meter dari rumahnya.

Ia pulang mengendarai sepeda motor miliknya ditemani dua rekan kerjanya Ruslan dan Santi yang juga sedang mengirimkan pesanan peralatan listrik.

Ketika melintas di Jalan Mayor Oking, korban berserempetan dengan pelaku Serda YH yang mengendarai mobil CRV warna silver F 1239 ZX.

Pelaku tidak terima dengan sikap korban, lalu mengejarnya. Sempat terjadi aksi adu mulut, hingga pelaku mengeluarkan senjata api sehingga korban tertembak dibagian kepala.

Kejadian tersebut disaksikan oleh rekan korban yang waktu itu bersama korban, lalu mengejar pelaku yang pergi meninggalkan korban tergeletak di jalan.

Pelaku berhasil diamankan anggota Polsek Citeureup di depan pos 9B Jagorawi.

Setelah diproses di Polsek Cibinong, pelaku lalu diserahkan ke Denpom Bogor untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara militer sesuai institusinya.

Artikel ini ditulis oleh: