Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, mendatangi lahan yang belum terbebaskan untuk proyek kereta Bandara di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Batu Ceper, Tangerang, Jumat (4/11)

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, penempatan ambasador di 23 negara oleh Presiden Jokowi kental dengan aroma bagi-bagi kue kekuasaan.

Hal itu menanggapi sejumlah nama yang ditunjuk sebagai ambasador, yakni nama mantan Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi, peneliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti, Wantimpres atau pengusaha Rusdi Kirana .

“Dalam politik selalu bicara apa, siapa, dapat apa dan bagaimana. Penempatan ambasador di 23 negara lebih kental aroma bagi bagi kue kekuasaan,” kata Pangi saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (26/11).

Menurut dia, sejumlah nama yang nampak sekali yang ditunjuk presiden sebagai ambasador cukup dikenal publik. Namun, sambung dia, yang penting mereka bisa membangun akselarasi hubungan bilateral dan bekerja yang lebih baik sebagai wakil Indonesia.

“Bagi publik bagaimana prinsip suksesi duta besar, prinsip profesional dan dan proporsi, trayek “the righ man in the righ pleace” menempatkan seseorang sesuai pengalaman, kinerja dan kapasitas serta kapabel dalam meningkat hubungan kerjasama dengan negara lain.”

“Poin of viewnya sederhana, bagaimana semangat pergantian ambasador lebih pada semangat perbaikan kinerja dibandingkan semangat bagi-bagi kekuasaan,” ujar dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu