Mantan Tim Reformasi dan Tata Kelol Migas sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM Fahmy Radhi mensinyalir adanya sekenario yang membonceng isu peningkatan baku mutu emisi gas buang kendaran bermotor dengan standarisasi BBM berkualitas Euro IV.

Tanpa bermaksud menolak penerapan Euro IV, namun ujar Fahmy, sebaiknya program itu tidak dipaksakan jika memang kesiapan infrastruktur kilang nasional belum memadai. Jika hal ini dipaksakan tahun 2018 maka akan terjadi ledakan impor. Hal ini menjadi lahan bagi mafia migas.

“Penerapan Euro IV memang baik bagi lingkungan. Namun penerapannya jangan dipaksakan, disesuaikan dengan kesiapan kilang di dalam negeri. Dalam kondinsi kilang nasional belum siap, pemaksaan Euro IV akan semakin membengkakan impor BBM, yang berpotensi menguras devisa,” ujarnya.

“Kalau tetap dipaksakan, saya menduga keputusan itu akan mengundang Mafia Migas berburu rente dalam impor BBM. Modus mafia migas selama ini menghambat pembangunan kilang, termasuk memaksakan Euro IV, agar impor BBM membengkak, sehingga ada peluang memburu rente dari pembengkakan impor BBM.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu