Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa realisasi penerimaan pajak pada tahun 2023 mencapai Rp1.869,2 triliun, melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

“Penerimaan pajak sampai Desember Rp1.869,2 triliun, ini 108,8 persen dari target APBN awal,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa(2/1).

Selain melampaui target APBN 2023, penerimaan pajak juga melebihi Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023, dengan realisasi 102,8 persen terhadap Perpres.

Sumber penerimaan pajak dari Pajak Penghasilan (PPh) non migas mencapai Rp993,0 triliun, tumbuh 7,9 persen secara tahunan dan melampaui target sebesar 101,5 persen.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) mencapai Rp764,3 triliun atau tumbuh 11,2 persen, dengan realisasi mencapai 104,6 persen dari target.

Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya tercatat sebesar Rp43,1 triliun atau 114,4 persen dari target, dengan pertumbuhan 39,2 persen.

Namun, penerimaan dari PPh migas terkontraksi 11,6 persen menjadi Rp68,9 triliun atau setara dengan 96 persen dari target, disebabkan melemahnya harga komoditas migas.

Penerimaan pajak secara keseluruhan tumbuh 8,9 persen secara tahunan dibandingkan tahun 2022.

“Penerimaan pajak 2023 ini istilahnya hattrick, tiga kali tercapai dari 2021, semuanya di atas 100 persen,” ujar Sri Mulyani.

Kinerja ini didukung oleh kondisi ekonomi domestik yang terjaga dan peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Pemerintah juga terus melakukan peningkatan pelayanan wajib pajak dan menyediakan insentif pajak, seperti percepatan restitusi bagi WP orang pribadi dan insentif PPN ditanggung pemerintah atas pembelian mobil listrik dan rumah.

Kementerian Keuangan berkomitmen untuk menjaga kinerja penerimaan pajak ke depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah
Jalil