Poso, Aktual.com – Kegiatan penertiban penambang emas tanpa izin (peti) yang beroperasi di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Desa Dongi-dongi, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulteng, Selasa (29/3), berjalan lancar dan aman tanpa perlawanan penambang.
Upaya penegakkan hukum tersebut dipimpin Kepala Biro Operasional Polda Sulteng Kombes Pol Herry Nahak dan Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno dengan melibatkan 400-an personel gabungan polisi, TNI, polisi pamong praja dan polisi kehutanan.
Penertiban dimulai dengan membongkar lapak-lapak pedagang di kiri-kanan jalan poros Palu-Napu kemudian dilanjutkan ke lokasi penambangan yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari jalan poros.
Di lokasi tersebut, aparat gabungan membongkar pondok-pondok dan tenda-tenda perlindungan para penambang lalu membakarnya. Sisa-sisa bahan batuan dan pasir hasil tambang yang mengandung emas dikumpulkan dan disita lalu dibawa ke Kota Palu sebagai barang bukti.
Sejumlah penambang yang masih melakukan aktivitas penambangan saat operasi berjalan diamankan petugas dan dibawa ke Polda Sulteng untuk menjalani proses hukum.
Lokasi penambangan Dongi-dongi saat ini sudah bersih dari aktivitas peti, termasuk aktivitas pedagang yang berjualan di sekiyar lokasi penambangan.
Meskipun lokasi penambangan sudah kosong, namun aparat gabungan masih tetap bertahan di sekitar lokasi untuk mengamankan kawasan tersebut agar tidak dimasuki kembali oleh para penambang ilegal.
Sementara itu, di jalan poros Palu-Palolo menuju lokasi tambang Dongi-dongi, terjadi bentrok antara polisi dan TNI dengan ratusan penambang dan warga dari beberapa desa di Kabupaten Sigi yang mendukung penambang.
Mereka memprotes penertiban tersebut dengan cara demo di Gedung DPRD Sulteng di Kota Palu, namun sebagian pendemo sempat dihalau petugas di wilayah Desa Bora sehingga terjadi bentrokan karena para pendemo melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam.
Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan dan tembakan menggunakan peluru karet sehingga mencederai sepuluh warga. Sebuah kendaraan polisi rusak dilempari warga.
Akibat bentrokan itu, arus lalulinta Palu-Palolo-Napu macet total sejak pukul 14.00 WITA dan beru terbuka pada sekitar pukul 17.00 WITA.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara