Jakarta, Aktual.com-Aktivis Petisi 28 Haris Rusly mengatakan, pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paska penetapan sebagai tersangka dugaan penistaan agama membuktikan bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu ketakutan.
Pernyataan dimaksud mengenai dirinya terus difitnah namun ujungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dihelat 15 Februari 2017 mendatang, justru dirinya yang akan melenggang menang. Bahkan kemenangan dalam satu putaran.
“Statemen Ahok itu sebetulnya mencerminkan ketakutan dia. Kalau dia tidak takut, harusnya tidak mengeluarkan pernyataan seperti itu,” terang Haris Rusly dalam diskusi publik ‘Pasca Ahok Tersangka dan Memaknai Safari Politik/Show of Force Jokowi’ di Rumah Amanah Rakyat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
Menurutnya, secara psikologis orang yang tertekan alam bawah sadarnya akan mengeluarkan statemen-statemen diluar kontrol. Meski bisa juga statemen itu disampaikan secara sadar namun tetap saja menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat.
Selain karena tidak bisa menjaga lisannya, proses persidangan kasus Ahok nantinya juga bisa memancing lagi kemarahan umat Islam. Sebab di persidangan semua pertentangan akan disampaikan secara terbuka dan diketahui publik luas.
“Saya katakan, ditetapkannya Ahok tersangka tidak akan memadamkan api. Hanya membuat api redup sebentar, karena nanti dilanjutkan dengan sidang pasti pertentangan soal itu akan muncul lagi,” jelas Haris.
Ia mencontohkan bagaimana jalannya persidangan kasus Jessica Kumala Wongso. Dimana persidangan ditayangkan live oleh media televisi, publik terpecah ada yang pro dan kontra. Mereka yang sebelumnya kurang memberikan perhatian juga akhirnya turut berkomentar mengenai persidangan Jessica.
“Bisa semakin tajam pertentangannya dari persidangan. Sebagai contoh itu kasus Jessica, semua elemen masyarakat ikut terbawa situasi, dari persidangan Ahok ini bisa mengobarkan semangat perlawanan,” terang Haris.
Artikel ini ditulis oleh: