Pasangan REDI Isi Dialog 'Medan Mengadili'
Pasangan REDI Isi Dialog 'Medan Mengadili'

Medan, Aktual.com — Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2 Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma atau akrab disapa REDI mendapatkan penilaian pantas dan layak sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan periode 2015-2020.

Penilaian itu terungkap saat moderator sebuah acara kritis bertajuk ‘Medan Mengadili’ yang dilaksanakan komunitas Turun Tangan Medan yang dilaksanakan di Warkop Medan, jalan Cik Ditiro Medan, Sabtu (14/11) malam.

“Sebagai hakim tunggal, dari kesimpulan yang saya ambil, pasangan Calon Wali Kota bang Ramadhan Pohan dan bang Eddie Kusuma dinilai pantas untuk menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan,” ujar moderator acara Edy Ikhsan yang berposisi sebagai Hakim dalam acara tersebut.

Sebelumnya, acara yang diset sebagai sebuah acara pengadilan dimana audiens mendapat posisi sebagai kalangan jaksa itu mendapatkan 3 kesempatan sesi tanya jawab dengan pasangan calon.

Sejumlah pertanyaan menohok dan mengkritik pun dilayangkan audiens. Komitmen pasangan calon juga diminta dalam acara dialogis itu.

“Kami meminta pembelaan, apa sebenarnya janji konkret kepada kami, dan akan kami tagih ketika menjabat. Khusus soal pendidikan. Misalnya kurangnya minat membaca,” ujar seorang audiens Leonardo.

Audiens lainnya, Jamson Tampubolon mengulas pertanyaan seputar keberadaan taman kota Medan. diantaranya lapangan Merdeka yang saat ini dinilai jauh dari estetika sejarah.

Audiens lain, Habriansyah menyoal hal lainnya. Habriansyah mempertanyakan apa yang akan dilakukan oleh REDI terkait penanganan banjir dan kerusakan jalan.

Menjawab berbagai pertanyaan itu, Ramadhan dan Eddie Kusuma mendapatkan waktu yang terbatas. Begitupun ke dua tokoh Medan yang kini maju dalam kontestasi politik di Medan itu menjawab dengan lugas dan Mantap.

Terkait pendidikan, Ramadhan Pohan menuturkan bahwa laporan masyarakat soal keluhan pendidikan, akan direspon dengan cepat. Ramadhan juga menyebutkan akan menciptakan taman-taman bacaan yang bersinergi dengan taman-taman kota.

“Negara menjamin pendidikan, kehidupan, akan menjamin panggung-panggung kreatifitas. Segala sesuatu pembangunan, kita akan berdayakan apbd, apbn dan investor,” ujarnya.

Soal Lapangan Merdeka Medan, Ramadhan menegaskan tentu akan di evaluasi terkait perijinan dan faktor-faktor lainnya. Dirinya memastikan segala bentuk pelanggaran gedung akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.

Sebelumnya, Ramadhan mengungkapkan pola dan sistem yang akan diterapkan dalam kepemimpinan di Kota Medan. Ramadhan memastikan akan menjalankan roda pemerintahan dengan keharmonisan dan kebersamaan. Dimana, keterlibatan seluruh elemen akan diakomodir.

“Sudah tidak zamannya membangun karena kemauan wali kota dan wakil walikota apalagi kemauan segelintir orang,” tukasnya.

Konsepsi perubahan yang diusung, sambung Ramadhan juga terkait penataan birokrasi yang bersih. Dimana, soal jabatan akan mengedepankan uji kompetensi yang tanpa mahar.

Tak hanya itu, Ramadhan juga menegaskan bahwa kepemimpinan REDI akan mengakomodir keterlibatan perempuan dan kalangan pemuda dalam proses pembangunan yang dilakukan.

“Perubahan lain adalah keleluasaan perempuan dan pemuda terlibat dalam proses pembangunan, baik pengambilan keputusan, pengawasan dan lain sebagainya. Karena wargalah yang merasakan apa yang dialami dan yang diharapkan. Dalam pengertian walikota dan wakil walikota harus meresapi apa yang dialami warganya,” imbuhnya.

Sementara itu, Calon Wali Kota Medan Eddie Kusuma menambahkan, terkait banjir dan kerusakan jalan, tentu harus ada perubahan dalam mindset kepemimpinan. Tak hanya itu, dirinya juga memastikan adanya dukungan anggaran yang memadai khususnya bagi kelurahan.

“Ke depan kami akan anggarkan 1 milyar per tahun, agar lurah bisa menyelesaikan segala persoalan di wilayahnya, misalnya soal genangan air, galian-galian di jalan. Selama ini lurah hanya menunggu. Selain itu tidak adanya kordinasi antara Pemko dan pemerintah pusat. Bukan satu dua jalan, walikota tak boleh beralasan bahwa itu proyek provinsi atau nasional,” pungkasnya.

Acara itu pun terlihat menarik perhatian sejumlah warga medan yang melintas. Tak sedikit, warga yang menyempatkan diri dan menyimak dialog yang terjadi.

Informasi dihimpun, seyogyanya 2 pasangan calon wali kota dan wakil walikota Medan diundang kehadirannya. Sayang, hanya pasangan REDI yang siap untuk hadir dan ‘diadili’.

“Jam 5 konfirm hadir, tapi batal tiba-tiba, katanya karena ada agenda lainnya,” ujar seorang panitia Dandi anugerah.

Ketidakhadiran pasangan calon BENAR pun sangat disayangkan kalangan audiens.

“Ya, sangat kita sayangkan tidak datang. Karena kita juga berharap kedua pasangan calon bersedia untuk ‘diadili’ dan ditagih komitmennya,” ujarnya kesal.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan