Jakarta, aktual.com – Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan penutupan dan pengalihan arus di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) dalam rangka kegiatan sholawat dan dzikir nasional Aksi Malam Munajat 212 yang akan di laksanakan pada Kamis (21/2).

Acara dimulai pukul 18.00 WIB sampai 23.00 WIB, sehingga penutupan dan pengalihan arus sudah mulai dilaksanakan pada 15.00 WIB, kata Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjatmoko dalam keterangan tertulis di Jakarta Pusat, Kamis.

Hal tersebut diperkirakan massa akan bergerak ke Monas setelah melaksanakan Salat Ashar.

Untuk jalan yang rencananya akan ditutup (sterilkan) yakni sepanjang Jalan Medan Merdeka Utara, sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Majapahit, Jalan Veteran 1,2 dan 3.

Sebelumnya, ribuan massa diperkirakan akan menghadiri “Senandung Sholawat dan Zikir Nasional serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa” di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kamis 21 Februari 2019.

“Perkiraan massa yang hadir bisa mencapai puluhan ribu dan kita sudah konfirmasi kepanitiaan ke Pemprov DKI” kata Kabid Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Faiz Rafdi.

Faiz menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini sesuai namanya yaitu selawat dan zikir untuk ukhuwah, kesatuan dan keselamatan bangsa. Hal itu berawal karena keprihatinan terhadap umat yang terpecah belah oleh politik, serta sejumlah bencana alam seperti di Banten.

Terkait dengan adanya pihak yang mengatasnamakan acara tersebut atau memanfaatkannya, Faiz mengaku tidak tahu menahu tentang hal itu, namun dia sekali lagi menegaskan bahwa tujuannya adalah murni selawat dan zikir bersama.

Faiz juga menyampaikan bahwa tujuan acara ini murni doa bersama tanpa tujuan politik, serta berupaya agar acara tersebut tidak disusupi muatan politik.

“Salah satu pencegahannya, anggota atau ormas-ormas Islam yang kita undang sudah kita sampaikan bahwa tujuannya selawat dan zikir bersama. Jadi, tidak ada muatan-muatan yang lain. Itu sudah kita tegaskan. Apakah nanti ada orang yang memanfaatkan, kita memang tidak antisipasi sejauh itu karena umat yang hadir sangat banyak,” ujarnya.

Faiz juga menghimbau para peserta yang hadir untuk waspada terhadap pihak yang mencoba mengatasnamakan MUI.

“Seperti yang saya sampaikan, informasi resmi selalu dari MUI, ada logo MUI. Kalau di luar itu MUI tidak bertanggung jawab, termasuk penggalangan dana. Acara resmi selalu ada simbol ketua umum, sekretaris umum, di luar itu kita tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

Berikut susunan acara “Senandung Selawat dan Zikir Nasional, serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa”.

16.00 : Jamaah Mendatangi Monumen Nasional 18.00-18.30 : Salat Maghrib Berjamaah 18.30-19.30 : Senandung Zikir 19.30-20.00 : Salat Isya Berjamaah 20.00-20.30 : Senandung Selawat Nabi 20.30-20.40 : Sambutan Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta 20.40-21.00 : Sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta 20.00-22.00 : Ceramah Agama Tabligh Akbar

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin