Inti dari lima prinsip tersebut, kata Sukarno, adalah yang pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, yang kedua nasionalisme, yang ketiga kemanusiaan, keempat demokrasi dan yang kelima adalah keadilan sosial.
38 tahun sebelum reformasi 1998, Presiden Sukarno sudah menyampaikan kepada dunia internasional bagaimana Pancasila dipercaya bisa menjadi pedoman bangsa Indonesia di tengah-tengah sejumlah masalah yang mendera bangsa yang baru merdeka itu.
Dalam kesempatan Sukarno menyampaikan pidato dalam sidang umum PBB tahun 1960, suasana politik internasional tengah dihiasi oleh perang ideologi, antara liberal dan komunis.
Menyikapi pertentangan ideologi itu yang menyebabkan hampir seluruh negara di dunia terbelah menjadi dua kutub ideologi tersebut, Sukarno menegaskan bahwa bangsa Indonesia mempercayai bahwa Pancasila merupakan ideologi yang tepat.
Bahkan dalam salah satu bagian pidatonya, Sukarno mengatakan bahwa penerapan Pancasila secara universal bisa menjadi salah satu kunci meredakan ketegangan dunia akibat perseteruan dua kubu yang berbeda ideologi tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: