“Pendiri negara Indonesia telah mewariskan ideologi yang bersumber dari sejarah dan budaya bangsa, yakni Pancasila, yang patut diterapkan sebagai sistem etika dalam tindakan,” katanya.
Menurut Zulkifli, Pancasila tidak boleh berhenti sebagai sistem yang statis, tapi harus terus hidup dalam setiap individu bangsa Indonesia yang tercermin dari perilakunya sehari-hari.
Pancasila, kata dia, juga harus menjadi panduan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita negara yang telah diamanahkan pendiri bangsa pada pembukaan UUD 1945.
Sementara itu Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan kesepakatan bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara merupakan keputusan final yang tak akan berubah.
“Bangsa ini sudah final soal dasar negara. Pancasila itu sudah final. Pancasila sudah selesai. Jadi kalau ada orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politik itu harus dihentikan,” katanya dalam sebuah kesempatan.
Artikel ini ditulis oleh: