Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi menolak Reklamasi Teluk Jakarta, di kawasan CFD, Jakarta, Minggu ( 26/3/2017). Dalam aksinya, mereka menolak Reklamasi Teluk Jakarta, karena ini menjadi salah satu bukti negeri ini belum berpihak kepada Rakyatnya. Reklamasi Teluk Jakarta tidak memberi nilai tambah pada Jakarta dan Reklamasi menghilangkan ladang pekerjaan bagi para nelayan. AKTUAL/Munzir
Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi menolak Reklamasi Teluk Jakarta, di kawasan CFD, Jakarta, Minggu ( 26/3/2017). Dalam aksinya, mereka menolak Reklamasi Teluk Jakarta, karena ini menjadi salah satu bukti negeri ini belum berpihak kepada Rakyatnya. Reklamasi Teluk Jakarta tidak memberi nilai tambah pada Jakarta dan Reklamasi menghilangkan ladang pekerjaan bagi para nelayan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Lembaga survey Pollmark Indonesia menegaskan sedikitnya 53% persen warga DKI Jakarta menentang pelaksanaan reklamasi Teluk Jakarta. Sedangkan 17% masyarakat masih belum menentukan sikap terhadap mega proyek tersebut

Hal itu dipaparkan dalam diskusi publik ‘Pilkada Bersih-Sehat: (Waspadai Operasi Kumis-Peci) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4).

“Ada sekitar 53% masyarakat yang menolak reklamasi di DKI Jakarta dan hanya 20 persen yang setuju reklamasi,” ujar Direktur Riset Pollmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro.

Dari paparan tersebut, Eko menjelaskan bahwa ada faktor lain selain agama dan etnis yang menjadi dasar masyarakat Jakarta untuk menggagalkan calon petahana Ahok, menjabat kembali sebagai Gubernur Jakarta.

Selain itu, ia beroendapat bahwa masyarakat Jakarta bukanlah masyarakat bodoh yang hanya tertarik pada isu agama atau SUARA belaka.

“Ternyata masyarakat Jakarta tidak sebodoh itu dan bukan hanya seputar agama, tapi ada faktor lain misal yang melekat itu penolakan reklamasi,” pungkasnya. (Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan