Jakarta, Aktual.co — Pakar Komunikasi Politik (Kompol) dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghozali menanggapi miris pernyataan dan respon yang ditunjukan Presiden Jokowi terkait kasus tewasnya salah satu pelajar dalam demonstrasi penolakan BBM di Makassar.
Menurut dia, seharusnya presiden menunjukan rasa empati dan simpatinya, bukan malah mengatakan ‘bukan urusan saya’.
“Kan enggak boleh beranggapan satu atau dua orang berjuang melawan kenaikan BBM kemudian Presiden mengatakan’ bukan urusan saya’, sebaiknya ada pendekatan empati untuk mengatakan, misal turut dukacita itu kan tidak terlarang,” ucap Effendi kepada wartawan, di dalam acara diskusi publik, di Jakarta, Selasa (9/12).
Sementara itu, Effendi pun juga menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai aksi buruh hanya direspon sebagai tantangan oleh buruh untuk menjaga keseriusannya dalam merealisasikan aspirasinya.
“Itu kalau Pak JK itu selama ini memberikan pernyataan langsung enggak ditutupi dan cekatan, ternyata dari pertemuan itu demonya seminggu, lalu mendapat tantangannya dan tadi sudah dijawab, ini seperti tantangan buat mereka (buruh), jadi pak JK itu memberikan jurus lebih cepat lebih baik,” ujarnya.
Masih kata Effendi, yang dilakukan oleh JK itu merupakan ciri khasnya dalam memberikan respon. Secara spontan dan lebih terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi.
“Kalimat itu ciri khas JK sifatnya langsung sebagai pemimpin apa yang ada spontan saja, tapi itu dianggap sebagai tantangan bagi buruh,” tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang