NTT, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, mengatakan calon perseorangan berpeluang untuk tampil dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur 2018.

“Kalau kita lihat perkembangan terakhir, akan muncul calon independen sebagai peserta dalam pilkada 2018,” kata Ahmad Atang di Kupang, Sabtu (13/5).

Salah satu pasangan calon yang maju dalam perhelatan pilkada selain diusung oleh partai politik, adalah calon perseorangan atau calon independen.

Munculnya calon independen dalam peta pilkada ini sebetulnya bagian dari kebijakan afirmatif mengingat parpol kurang berfungsi secara baik dalam melakukan rekrutmen politik. Orang-orang non partisan yang mampu namun tidak dilirik oleh parpol.

“Sehingga ruang ini dibuka agar figur non partisan memiliki kesempatan sebagai calon dengan dukungan KTP,” katanya.

Dia mengatakan, peluang calon independen juga sama besar dengan calon dari parpol karena mereka sama-sama dipilih oleh rakyat hanya kendaraan saja yang berbeda.

Menurut dia, dalam beberapa kasus pilkada justru banyak calon independen yang keluar sebagai pemenang dengan mengalahkan pasangan calon dari parpol.

Fakta ini menunjukan bahwa manajemen kerja calon independen lebih baik dari partai politik.

Walaupun begitu, fakta juga menunjukan bahwa tidak sedikit calon independen yang kalah dalam pilkada.

Dengan demikian, calon independen tentu memiliki peluang yang sama dengan calon yang diusung dari parpol.

Dia menambahkan, dalam menghadapi Pilgub NTT 2018 mendatang, muncul beberapa figur bakal calon melalui jalur idependen seperti Hiron Fernandes atau Honing Sani dan mungkin akan muncul lain lagi.

Sebagai calon independen selalu mengembangkan politik swadaya karena semua diurus sendiri oleh calon dengan mengharapkan keswadayaan masyarakat melalui pengumpulan kartu tanda penduduk. Calon tidak memiliki infrastruktur yang permanen hingga ke desa sebagai akar rumput.

NTT, kata dia, dengan topografi kepulauan menjadi kesulitan tersendiri bagi calon independen.

Karena itu, untuk memobilisasi dukungan publik dibutuhkan kerja cepat, teliti dan jaringan yang terstruktur hingga ke tinkat bawah.

Jika ini dilakukan secara serius, tepat sasaran dan terkomunikasi secara baik maka peluang independen lebih baik dari partai politik.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: