Jakarta, Aktual.co — Program “Sport Intelegent” yang bakal dicanangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) direspon positif oleh pengamat olahraga, Anton Sanjoyo.
Program baru yang bakal diberlakukan oleh Kemenpora itu, menjadi pembahasan utama dalam sebuah diskusi yang di gelar di ruang media di Gedung Kemenpora, Kamis (4/12).
Untuk diketahui, “Sport Intelegent” merupakan sebuah kegiatan mengumpulkan data-data olahraga baik dari atlet Indonesia maupun atlet yang nantinya akan menjadi lawan Indonesia di sebuah turnamen.
Disampaikan oleh Anton, data-data tersebut nantinya akan sangat berguna bagi seorang atlet yang berlaga disebuah kejuaraan. Seperti halnya Doni Tata, kegagalan pebalap motor asal Indonesia dipentas internasional disebabkan karena kurangnya data-data.
“Contoh Doni Tata. Kegagalan dia di kancah balap Internasional adalah karena ketidakmampuannya mengkomunikasikan apa yang menjadi kendala motornya. Itu bersinggungan dengan “Sport Intelegent”,” kata Anton Sanjoyo.
Lebih jauh dikatakan oleh pria yang kerap disapa Joy, dengan “Sport Intelegent”, baik pelatih maupun atlet nantinya bisa mengetahui kelemahan lawan tanding. Bahkan mengetahui bagaimana cara berlatih dari atlet tersebut.
“Seperti Prancis, mereka bisa menembus peringkat lima besar pada Olimpiade London. Itu berkat “sport intelegent”. Prancis, mengintip kekuatan lawan, menganalisa kekuatan sendiri, menguji kompetisi negaranya sendiri. Ketiganya indikator “sport intelegent” dari Prancis,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: