Jakarta, Aktual.com – Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai pernyataan Ketum Golkar Setya Novanto mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk Pilkada DKI, terlalu prematur.
Emrus menilai pernyataan Setnov hanya pendapat pribadi yang terlalu cepat dibicarakan, namun belum menjadi representasi sikap resmi Golkar. Sebab tidak diputuskan dalam forum resmi partai beringin. Sedangkan urusan dukung mendukung di pilkada termasuk kebijakan strategis.
“Saya pikir, pernyataan Setya mendukung Ahok dan Jokowi (pada pilpres 2019), pandangan yang prematur dan cenderung lebih pada pandangan pribadinya. Kepengurusan (Golkar) saja belum tuntas,” ujar akademisi Universitas Pelita Harapan (UPH) itu kepada Aktual.com, Jumat (26/5).
Menurut dia, terlontarnya pernyataan dukungan untuk Ahok dari mulut Setnov juga tidak bisa dilepaskan dari sinyal yang sama dari Presiden Joko Widodo. Jadi, lanjut dia, karena menyatakan mendukung pemerintah, Setnov pun ‘ikut-ikutan’ mendukung Ahok. “Setnov boleh jadi menangkap sinyal itu,” kata dia.
Diketahui, tidak lama setelah menjadi Ketum Golkar, Setnov menyampaikan beberapa statement politik terkait arah partai. Misal, mendukung pemerintahan dan bahkan menyatakan siap membantu suksesi Jokowi di Pilpres 2019. Dia juga menyatakan Golkar berpeluang mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017.
Artikel ini ditulis oleh: