Jakarta, Aktual.com – Analis politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, Fakta sosiologis masyarakat Jakarta dihari tenang ini diliputi kecemasan tentang siapa pemenang dan apa yang akan terjadi setelah kemenangan.
“Mari kita bedah untuk mengobati kecemasan itu dengan memprediksi siapa pemenang pilkada DKI dengan tiga cara diatas,” ujar Ubed di Jakarta, Selasa (18/4).
Pertama, memprediksi kemenangan dengan membaca atau mempelajari fakta ilmiah. Cara ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Ini cara prediksi paling kuat. Tentu dengan memegang teguh prinsip-prinsip metodologi ilmiah dengan benar. Salah satunya melalui survei elektabilitas calon gubernur yang rigid metodologinya.
Dalam pekan terakhir ini, kata dia, setidaknya ada sejumlah lembaga riset yang cukup kredibel yang merilis hasil surveinya yaitu Median Center, LSI, SDI, Polmark, dan SMRC.
“Kelima lembaga riset tersebut mengemukakan temuannya bahwa jika pemilihan dilaksanakan pada hari survei tersebut (awal April) pasangan Anies-Sandi menang dengan selisih kemenangan antara 1 sampai 8 persen dibanding Ahok-Jarot. Meskipun ada sekitar 2,5 sampai 6 persen belum menentukan pilihan (undecided voters) tetapi dengan mencermati kecenderungan temuan lembaga riset tersebut,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid