Satu lagi, lanjut dia, dihari terakhir sebelum hari tenang lembaga survei Charta Politica merilis hasil surveinya. Hasil survei Charta Politica menyebutkan elektabilitas Ahok lebih tinggi 4% dibanding Anies.

“Berdasarkan catatan saya, Charta Politica kredibilitasnya diragukan publik sejak kedekatannya dengan Ahok terbongkar akhir tahun 2016. Dari enam lembaga Survei, hanya Charta Politica yang surveinya memenangkan Ahok. Tentu ini mengundang tanya publik. Sebab jika ada 6 lembaga survei, lalu 5 lembaga survei memenangkan Anis-Sandi tetapi hanya satu lembaga survei yang memenangksn Ahok-Jarot maka patut dipertanyakan metodologi dan sekaligus kredibilitas lembaganya,” sindir dia.

Kedua, dengan menganalisis perbandingan kekuatan masing-masing pasangan cagub-cawagub.

Menurutnya, Jika dianalisis berdasarkan kekuatan paslon (pasangan calon), misalnya dari segi kekuatan mesin politik secara kuantitas dan kualitas.

“Secara kuantitas mesin politik Ahok-Jarot lebih unggul karena didukung oleh 6 mesin partai (PDIP, Nasdem, Hanura, Golkar, PPP,PKB) ditambah sebagian mantan relawan Jokowi-Ahak saat pilkada 2012, dibanding pasangan Anies-Sandi yang didukung 5 mesin partai (Gerindra, PKS, PAN, P.Perindo, P.Idaman) dan relawannya,” papar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid