Bahkan, lanjut dia, bagi-bagi sembako dilakukan dengan mengumpulkan Kartu Keluarga (KK). Ini terjadi di jl bulak simpul RT 9/ RW 4 Pegadungan kalideres Jakarta Barat, dengan barang bukti 6 mobil pengangkut sembako.
“Perilaku tim atau relawan Ahok-Jarot ini sangat negatif menurut pandangan publik sehingga mempengaruhi pandangan publik yang kemudian bisa membuat kesimpulan bahwa tim pasangan Ahok-Jarot berbuat curang dihari tenang. Pandangan negatif publik ini memberi pengaruh pada penurunan kepercayaan publik terhadap pasangan Ahok-Jarot,” ujarnya.
Jadi, kata dia, jika menggunakan tiga cara untuk memprediksi pemenang pilkada DKI putaran final pada 19 April mendatang sebagaimana dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan berikut ini.
Dari segi analisis fakta ilmiah pasangan Anies-Sandi, menurutnya, terlihat lebih kuat dengan selisih unggul rata-rata dari 6 lembaga survei sekitar 2 % (selisih maksimal 8% untuk Anies-Sandi dari 5 lembaga survei dikurangi selisih maksimal 4 % dari satu lembaga survei yang memenangkan Ahok Jarot lalu bibagi dua pasang).
Sedangkan, kata dia, Jika dianalisis dari kekuatan mesin politik masing-masing paslon nampak sama sama kuat dan cenderung Ahok-Jarot lebih kuat dari segi kekuatan finansial.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid