Bakal Capres Joko Widodo didampingi Bakal Cawapres Ma'ruf Amin bersama Ketua Tim Pemenangan Jokowi Erick Thohir dan Ketua Dewan Pengarah Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan usai mengumumkan struktur tim pemenangan di rumah pemenangan, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018). Erick Thohir hadir langsung saat pengumuman bersama sekjen partai pengusung dan pendukung Jokowi-Ma'ruf yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). AKTUAL/Tino Oktaviano

Kupang, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, M.Si. menilai friksi yang terjadi di internal partai pendukung Koalisi 01 saat ini akibat kemandekan negosiasi terkait dengan investasi politik.

Ahmad Atang , Sabtu (3/8) mengemukakan pandangan itu terkait dengan faktor yang menjadi pemicu terjadinya friksi di internal parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pada saat ini, terutama PDI Perjuangan dan Partai NasDem.

Sebelumnya, ucapan Kapitra yang berharap NasDem menjadi oposisi sesungguhnya dilatarbelakangi setelah mendengar ucapan politikus Partai NasDem Akbar Faizal pada saat acara diskusi di ILC pada hari Selasa (30/7).

“Saya sangat terkejut ternyata NasDem lagi menyiapkan diri untuk jadi oposisi yang sesungguhnya, bahasa-bahasa yang dikeluarkan saudara saya ini (Akbar Faizal) tadi itu adalah bahasa-bahasa oposisi dan lebih baik keluar dari koalisi itu lebih bagus,” katanya.

Kedua, dia memperkirakan Partai NasDem takut ketinggalan sehingga kegundahan itu muncul ke permukaan bahwa dia akan takut kehilangan.

Artikel ini ditulis oleh: