Kiri-kanan ; Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Papua, Herlin Beatrix Monim, Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate, Ketua DPP Bidang Media dan Komunikasi Publik Willy Aditya , Wasekjen Dedy Ramanta memberikan keterangan pers tentang pemilukada Kabupaten Jayapura di Jakarta, Selasa (26/9/2017). DPP Partai Nasdem menduga Bawaslu RI melakukan upaya sistematis dan konspiratif untuk mengagalkan hasil pemilukada Kabupaten Jayapura yang telah terlaksana dengan Langsung, Umum, Bebas, Jujur dan Adil pada 15 Februari 2017 silam dengan merekomendasikan pemungutan suara ulang di 229 TPS dari 348 TPS yang ada. AKTUAL/Munzir

Kupang, Aktual.com – Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi berpendapat, Partai Golkar dan Nasdem berpotensi hanya sebagai suporter politik dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT pada 2018.

“Melihat posisi Nasdem-Golkar ke depan setelah pecah kongsi cukup sulit untuk bisa tampil sebagai partai pengusung,” kata Ahmad Atang kepada wartawan, Jumat (17/11).

Partai Nasional Demokrat dan Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya pecah kongsi, setelah paket yang diduetkan Jacki Uly-Melkianus Laka Lena tidak direstui oleh organisasi induk di Jakarta.

Golkar sebagai partai pemenang pemilu di NTT tahun 2014 dengan 11 kursi di parlemen memilih untuk mengusung calon gubernur ketimbang wakil gubernur.

Akibatnya, duet Ketua DPW Nasdem NTT Jacki Uly dan Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melkianus Laka Lena yang tinggal menunggu waktu deklarasi akhirnya bubar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid