“Saya hadir di sini dalam konferensi ini dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam proses perdamaian dan perdamaian di Afghanistan,” katanya di hadapan sejumlah pimpinan Afghanistan di Kabul, Senin (26/2).

Bagi Indonesia, kata Wapres, pertemuan ini sangat penting dalam proses perdamaian di Afghanistan, karena konflik berkepanjangan selama 40 sangat membuat siapa pun menderita. “Merobek persatuan masyarakat dan menghambat menghambat pembangunan sosial dan ekonomi, karena konflik tidak pernah menguntungkan siapa pun,” ujarnya pula.

Lawatan Wapres JK ke Afghanistan berselang sebulan setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke negara tersebut pada 29 Januari 2018.

Kunjungan tersebut menjadi kunjungan bersejarah, setelah lima dekade lebih, tepatnya pada 18 Mei 1961 Presiden Pertama Indonesia Soekarno melawat ke negara tersebut.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid