Kota Pekanbaru, aktual.com – Pengamat ekonomi dari Universitas Andalas Elfindri mengingatkan dampak merebaknya virus corona di China dapat mengganggu proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020.
“Jika saja China terdampak tiga persen pertumbuhan ekonominya tahun 2020, maka Indonesia akan kebagian paling tidak 0,9 persen. Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 hingga 4,3 persen, jadi lebih besar dari yang diperkirakan,” katanya.Menurut Elfindri, sudah banyak kalangan yang memperkirakan dan menyesuaikan dampak corona terhadap pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di dunia, apalagi China merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua.
Kondisi ini yang menyebabkan pemerintah dapat melakukan perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2020 yang ditetapkan sebesar 5,3 persen.
Ia menjelaskan dampak virus corona kepada Indonesia secara langsung dapat terlihat kepada penurunan jumlah kunjungan wisatawan, angkutan udara maupun kinerja perdagangan.
“Tentunya pemerintah Indonesia tidak perlu terjebak lebih dalam dan diharapkan lebih berupaya meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi antara lain dengan cara sumbangan pariwisata,” katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah perlu mendorong percepatan belanja APBN lebih cepat untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi dan memilih penyelesaian proyek infrastruktur yang lebih cepat berdampak dan tertunda sejak lama.
Pemerintah pusat, tambah Elfindri, juga perlu menjamin agar pemerintah daerah tidak bertele-tele dalam merealisasikan izin bangunan dan investasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto