Sejumlah Warga mengumpulkan sisa serpihan peristwa pembakaran terhadap toko, ruko yang berimbas ke tempat ibadah umat muslim di Tolikara, Papua, Kamis (23/7/2015). Tokoh masyarakat dan pemuka agama serta tokoh adat sepakat berdamai dan tidak akan mengulang peristiwa tersebut.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Jokowi diminta untuk segera merespon terkait berkembangnya rumor adanya janji referendum yang diberikan ketika pemilihan presiden 2014 lalu, kepada Papua.

Hal ini erat hubungannya dengan peristiwa intoleransi yang lama tidak pernah terjadi dan sekarang terjadi di Tolikara, Papua, Jumat (17/7) kemarin.

“Pak Jokowi memang banyak memberikan janji yang tidak dipenuhinya.Tapi janji untuk referendum, ini saya kira sudah kelewatan dan oleh karena itu Jokowi harus segera memberikan pernyataannya terkait isu tersebut karena ini masalah yang sangat penting dan bukan sekedar janji kampanye biasa,” kata Pengamat Hukum Tata Negara (HTN) Margarito Kamis, saat dihubungi, Jumat (24/7).

Pun demikian, ia menyakini bahwa keberadaan rumor tersebut tidak akan benar dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Namun dirinya tetap meminta Jokowi untuk secara terbuka menjelaskan hal itu agar tidak menjadi isu liar.

“Rumor sekarang ini harus diluruskan oleh beliau, untuk memastikan bahwa beliau tidak pernah memberikan janji itu kepada teman-teman di Papua sana. Nah, kalau untuk memastikan itu maka beliau harus memberikan respon yang terukur agar tidak menjadi bahan spekulasi politik,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang