Jakarta, Aktual.com — Direktur Institut Madani Nusantara Prof Nanat Fatah Natsir mengatakan perombakan kabinet atau “reshuffle” sebaiknya dilakukan setelah Idul Fitri sebagaimana yang diusulkan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

“Usulan Ketua MPR kepada Presiden Joko Widodo agar ‘reshuffle’ ditunda terlebih dulu supaya lebih fokus menghadapi Idul Fitri harus didukung,” kata Nanat Fatah Natsir melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Sabtu (4/7).

Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengatakan menteri-menteri di Kabinet Kerja harus diberi kesempatan supaya fokus menghadapi Idul Fitri. Pasalnya, banyak hal yang harus disiapkan pada hari raya tersebut.

Menurut mantan rektor UIN Bandung itu, menjelang hingga sesudah hari raya akan terjadi banyak pergerakan manusia dan logistik yang perlu diawasi dan dikendalikan oleh pemerintah.

“Jangan sampai isu perombakan kabinet membuat menteri-menteri tidak fokus bekerja sehingga merugikan masyarakat pada momentum Idul Fitri,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi setuju dan janji tidak akan melakukan “reshuffle” atau perombakan kabinet selama Ramadhan sebagaimana disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

“Saya sampaikan kepada Presiden, Pak sekarang menghadapi Ramadhan, tolong prioritaskan soal harga sembako. Juga jangan ada soal ‘reshuffle’,” kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, setelah bertemu Presiden Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/7).

Menurut dia, saat ini bukanlah waktu yang tepat mengingat para menteri sedang bekerja keras untuk rakyatnya.

Selain itu Zulkifli berpendapat waktu enam bulan pertama belumlah ideal untuk melakukan perombakan kabinet sebab masih banyak upaya penyesuaian dan target-target kinerja yang belum tercapai.

“Jangan ada reshuffle soalnya menteri-menterinya sedang bekerja pontang-panting sampai ‘bengep-bengep’. Baru setelah itu bolehlah isu reshuffle,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid