Jakarta, Aktual.co —  Pengamat kebijakan publik Sofyano Zakaria mengatakan pemerintah sebaiknya menjadikan PT Pertamina (Persero) sebagai “single aggregator” atau pelaku tunggal yang menyeimbangkan antara pasokan dan kebutuhan gas di Indonesia.

“Pertamina harus diberi kepercayaan menjadi ‘single aggregator’,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/10).

Dengan demikian, menurut Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik itu, kemandirian energi yang menjadi tujuan Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan tercapai. Pertamina memiliki kemampuan mengelola sektor gas secara komprehensif. Selama ini, BUMN migas tersebut menjalankan fungsi “aggregator” gas sejumlah wilayah di Indonesia. Lalu, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja Pertamina dalam pengelolaan gas baik hulu maupun hilir cukup bagus.

“Pertamina merupakan produsen gas kedua terbesar dan seluruhnya diperuntukkan di dalam negeri,” katanya.

Selain itu, Pertamina sudah memiliki pengalaman dan kemampuan menjalankan bisnis gas dan LNG baik dalam maupun internasional.

“Saya kira modal tersebut sudah cukup untuk menjadikan Pertamina sebagai penyeimbang antara pasokan dan kebutuhan gas di Indonesia,” tambahnya.

Menurut dia, dengan menjadikan Pertamina sebagai “single aggregator”, maka akan kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan yang kini terjadi bisa terselesaikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka