Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di trotoar Jalan Jati Baru, kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (13/10/2017). Usai bulan tertib trotoar para pedang kaki lima (PKL) mulai kembali berdagang di trotoar dan keberadaan pedagang yang berjualan di trotoar menganggu akses pejalan kaki yang melintas di kawasan itu. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan jalan disediakan dan dibangun bukan untuk berdagang apalagi disediakan bagi pedagang kaki lima (PKL).

“Jalan dibangun untuk melancarkan lalu lintas orang dan barang,” kata Djoko di Jakarta, Jumat (29/12).

Dia juga mengatakan anggapan yang keliru juga kalau jalan diperuntukan untuk melancarkan kendaraan, namun jalan diperuntukkan melancarkan lalu lintas orang dan barang.

Untuk berjualan, kata Djoko, sudah adatempatnya yakni di pasar atau lahan kosong seperti alun-alun.

Dia menyayangkan kalau ada jalan yang digunakan untuk jualan karena jalan tersebut dibangun dengan biaya yang mahal, tetapi kemudian digunakan bagi PKL.

Sebelumnya Petugas Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya akan mengevaluasi dampak dari penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang Jakarta Pusat.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid