Ia menambahkan, ketika agama menjadi alat legitimasi maka terjadi polarisasi antara kedua kubu paslon.
“Ini pemilu tergaduh yang pernah saya lihat,” ucap Ujang.
Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo menambahkan, politisasi simbol agama tidak hanya di Indonesia.
Menurutnya, sekarang terjadi politik pembelahan, sehingga secara ideologis terjadi pemecahan. Bahkan, antar teman terjadi konflik gara-gara agama digunakan sebagai alat politik.
“Ini berbahaya. Yang penting sekarang, bagaimana media mencoba mengajak masyarakat untuk memiliki budaya kririts. Bagaimana media mendidik masyarakat tidak lagi menggunakan politisasi agama. Jangan diberi ruang politisasi simbol agama,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: