Jakarta, Aktual.com-Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengamati pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Jarot, terseok-seok dalam debat kandidat putaran pertama.
Sejumlah pertanyaan tajam dilancarkan kedua pasangan pesaingnya yaitu nomor urut 1 Agus-Silvy dan nomor urut 3 Anies-Sandi membuat pasangan nomor urut 2 tak berkutik.
“Ada pertanyaan dan kartu mati bagi Ahok,” kata Pangi secara tertulis, Minggu (15/1)
Diantara persoalan yang menjadi blunder bagi Ahok mengenai janjinya pada 2013 silam (sewaktu Pilgub sebelumnya) untuk membangun Kampung Deret, namun hingga menjelang akhir jabatan, janji itu belum ditunaikan. Malah yang terjadi penataan dengan pola penggusuran.
Selanjutnya soal kemenangan masyarakat Kampung Duri di pengadilan. Menurut Pangi, hal itu bukan kemenangan semu. Konsekuensi hukum meminta pemprov melakukan ganti rugi kepada masyarakat. Kesalahan fatal Ahok dalam mengusur menunjukkan kebijakannya Ahok dalam soal mengusur perlu dikoreksi.
Kemudian secara khusus dia mencermati Agus dan Ahok terlihat seperti tidak punya komitmen untuk menyelesaikan jabatan sebagai gubernur dalam waktu 5 tahun. Pangi menduga pilkada DKI Jakarta hanya sebagai batu loncatan ke tangga Pilpres.
“Ini terlihat akan mengikuti pendahulunya yaitu presiden Jokowi tempo dulu. Hanya Anies secara terang-benderang dan punya komitmen yang sudah mantap menyelesaikan 5 tahun masa jabatannya sebagai gubernur,” katanya.
Terlebih soal reklamasi, Pangi merasa hanya pasangan Anies yang paling berani dan tegas sikapnya menolak reklamasi, sementara Agus dan Ahok memilih jawaban diplomasi dan tak punya kejelasan.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby