“Melihat peta tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kontestasi Pilwako Palembang 2018 akan berlangsung amat seru dan antagonistik,” kata pengamat politik dari Universiti Teknologi Malaysia Riza F Chalil, Selasa (27/6).

Namun demikian penting kiranya diulas beberapa kelebihan dan peluang dari masing-masing bakal paslon tersebut. Pasangan Sarimuda – Abdul Rozak. Pasangan ini sudah punya potensi suara sebesar 27 persen. Itu memang suara Sarimuda sendirian.

Kekuatan paslon ini ada pada sosok Sarimuda yang dianggap korban dari kecurangan sistematis terstruktur di masa pilkada sebelumnya. Banyak orang di Kota Palembang “tidak tega” atas kekalahan terus menerus yang dialami Sarimuda sehingga memunculkan emosi kolektif.

Apalagi kekalahan yang dialami di pilwako yang lalu terlalu amat menyakitkan, dari menang dalam rekapitukasi KPUD berubah jadi kalah dalam penghitungan di Mahkamah Konstitusi.

“Sarimuda nyaris selalu unggul dalam berbagai survei, walau tidak pernah dominan, elektabilitasnya tidak pernah mencapai di atas 50 persen, namun tampaknya empati kolektif atas “nasib sial” di masa lalu memberi semacam “wild card” untuk mulus di pilwako 2018 ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid