Terlihat Ketua Umum PPP Romahurmuziy (tengah) di dampingi Sekjen PPP Arsul Sani (kiri) dan Ketua Mahkamah Partai PPP Taufiequrachman RukI saat berbincang dalam acara silaturahmi dan taaruf Pengurus DPP PPP di Jakarta, Kamis (28/4/2016). Dalam kesempatan itu DPP PPP memperkenalkan susunan pengurusnya tahun 2016-2021.

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Poltracking Indonesia Hanta Yuda, menafsirkan seragam yang digunakan Ketua Umum PPP Romahurmudzy, dalam Silaturahmi dan Ta’aruf kepengurusn DPP PPP, Kamis (28/4). Seragam tersebut memberikan simbol bahwa partai berlambang Ka’bah itu siap untuk berkuasa.

Dalam acara yang diselenggarakan di Komplek Perumahan DPR RI, Jakarta itu, Romi, sapaan Romahurmudzy dan sebagian peserta, menggunakan kemeja putih.

Menurut dia, pakaian kemeja putih saat ini menggambarkan kesiapan PPP untuk berkuasa bersama pemerintahan kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

“Hari ini juga saya tidak tahu simbol yang ingin dikirim mas Romi, saya ingat pelantikan kabinet (kerja) seragamnya (kemeja putih), hari ini sama dengan pelantikan para menteri sepertinya, sudah benar-benar siap berkuasa sepertinya PPP,” ucap Hanta yang disambut tepuk tangan para peserta acara di Aula Pertemuan, Kalibata, Jakarta, Kamis.

Masih dikatakan Hanta, keinginan PPP untuk kembali kepada khitohnya, sudah terlihat dari sejumlah simbol yang ditunjukan dalam setiap suksesi PPP secara sederhana, salah satunya pelaksanaan Mukhtamar Islah di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (27/4) kemarin.

“Saya mengatakan suksesi PPP ini sederhana, tetapi penuh dengan makna, dimana pesan-pesan simboliknya mengena, termasuk hari ini. Ternyata bisa dilakukan di asrama haji itu simbolnya kuat, dimana satu-satunya ukuran Ka’bah yang sama dengan aslinya ya di asrama haji, jadi cocok sebagai partai Ka’bah,” sebut dia lagi.

“Juga hari ini acara di komplek perumahan wakil rakyat, simbol untuk mengabdi pada rakyat dalam ‘mencuri’ hati rakyat. Di survei poltraking itu memang betul tingkat kepercayaan partai secara keseluruhan rendah, tapi suka tidak suka, partai memiliki peranan yang sangat strategis,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang