Banda Aceh, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Syah Kuala Aceh, Aryos Nivada meminta Koalisi Aceh Bermartabat tidak terbawa arus partai mayoritas, dalam hal ini Partai Aceh. Koalisi tersebut harus bermanfaat untuk rakyat. “Bagaimana koalisi itu memplot program pembangunan lebih menyentuh pada rakyat. Jangan sampai, koalisi itu terseret arus kekuasaan dan lupa pada rakyat,” kata Aryos, ketika dihubungi aktual.co, Senin (17/11).
 Dari sisi positif, koalisi itu bisa menjadi energi baru untuk menekan pemerintah pusat agar segera mengesahkan kewenangan Aceh yang telah diatur dalam UU Pemerintah Aceh.
“Misalnya, koalisi ini untuk mendorong pusat agar mempercepat pengesahan turunan UU Pemerintah Aceh, menjaga agar daerah dan pusat komit dengan perjanjian Helsinki,” terang Aryos.
 Diharapkan, kehadiran koalisi itu benar-benar membawa dampak positif pada pembangunan di Aceh. Seperti diberitakan sebelumnya, delapan partai sepakat berkoalisi. Dari delapan partai itu, mereka memiliki 74 kursi dari 81 kursi di DPRA. Partai yang tidak bergabung ke koalisi itu yakni PKB, PDA, PKPI dan PNA. 
Delapan partai yang tergabung dalam Koalisi Aceh Bermartabat merupakan mayoritas di parlemen Aceh. Kedelapan partai itu yakni Partai Aceh, Gerindra, PKS, PPP, NasDem, PAN, dan Partai Demokrat.

Artikel ini ditulis oleh: