Jakarta, Aktual.com — Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Riyanto menilai, rencana pemerintah akan menaikan tarif listrik akan berdampak negatif di berbagai sektor.

“Itu secara langsung akan berdampak, itu hitungan kami,” kata dia dalam diskusi di Jakarta, Minggu (1/11).

Salah satu dampak yang nyata, lanjut dia, yakni inflasi, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan dampak sosial.

“Hasil kajian kami, kalau subsidi listrik di APBN 2016 diturunkan menjadi 38 triliun, akan terjadi penaikan harga tarif listrik rata-rata sebesar 58 persen,” kata dia.

Tak hanya itu, kata dia, penikan tarif listrik itu akan terjadi penambahan perkiraan laju inflasi sebesar 1,74, persen, sedangkan dampak tak langsung 2,6 persen, sehingga pada tahun 2016 penambahan perkiraan laju inflasi sebesar 4 persen.

Lebih lanjut dia menyebutkan, bahwa laju pertumbuhan ekonomi turun sebesar 0.9 persen dan kemiskinan bertambah 0,14 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu