Menurut dia, pemilu yangdilaksanakan serentak membuat fokus masyarakat lebih pada Pilpres, sehingga kurang memperhatikan Pileg dan Pemilihan DPD.

“Parahnya terbangun pola pemilihan atas dasar ketidaksukaan bukan atas dasar pengetahuan rekam jejak para kontestan,” kata dia.

Terkait Pemilu Luar Negeri (LN), kata dia, juga perlu perlu banyak hal yang harus dibenahi, di antaranya perlu ada Dapil khusus LN.

Ia mengatakan selama ini pemilu di LN kan diwakili oleh Dapil Jakarta II. Padahal isu permasalahan warga LN perlu direspons oleh wakil rakyat yang benar-benar peduli dan memahaminya dengan baik.

“Pemilu LN juga disinyalir kerap terjadi kecurangan dan manipulasi data, terutama Pemilu yang menggunakan sistem pos. Selain itu WNI yang melancong ke LN menyoblos di sana dimungkinkan berpotensi kembali ke Indonesia menyoblos kembali karena di LN syarat menyoblos hanya menunjukkan paspor,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: