Jakarta, Aktual.com – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) telah dilakukan secara serentak di berbagai daerah. Tak sedikit lembaga survei yang langsung merilis hasil perhitungan suara cepat.
Terkait itu, banyak masyarakat yang merasa sengaja dibuat untuk membangun opini. Hal itu lumrah lantaran banyak masyarakat yang berharap kepada salah satu pasangan calon untuk bisa memimpin daerahnya.
Menanggapi keresahan masyarakat, pengamat politik dari Reform Institute, Kholid Novinato menghimbau, agar masyarakat tidak terlalu cemas. Dia menjelaskan, bahwa hasil survey yang beredar bukan perhitungan pasti.
“Berlebihan saja gitu. Perhitungan manual-kan baru besok. Itu kan baru hasil survei, berdasarkan sample. Itu kan hanya sample. Sample itu kan diambil setelah pencoblosan,” papar Kholid, di Jakarta, Rabu (9/12).
Selain mengimbau masyarakat, Kholid juga meminta media massa untuk tidak terlalu berlebihan. Khususnya dalam memberitakan perhitungan suara Pilkada.
“Itu kan tergantung siapa yang memberi makna. Nah kemudian biasanya TV itu kan biasa dipelesetin. Itu kan survei, bukan hasil pasti,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: