“Yes. The right man on the right job. Orang harus ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya. Karena jika kementerian tidak dipegang atau tidak dipimpin oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya,” ujarrnya menegaskan.

Peran dan kinerja menteri dari kalangan profesional berdasarkan hasil riset yang dilakukan Alvara Research Center ternyata lebih disukai publik. Berdasarkan hasil survei, publik ternyata memang lebih puas dengan menteri yang berasal dari kalangan profesional. Tak heran jika lima peringkat teratas menteri terbaik selama pemerintahan Jokowi-JK berasal dari kalangan profesional.

“Ini artinya, publik mengakui kinerja dari menteri dengan latar belakang profesional,” kata CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, dalam keterangan resminya, di Jakarta.

Diwartakan sebelumnya, Presiden Jokowi pernah mengatakan bakal mengisi kabinetnya dengan komposisi 45 persen dari kalangan parpol dan 55 persen dari kalangan profesional. Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya telah merampungkan susunan Kabinet Kerja jilid II. Namun, dia masih merahasiakan identitas para pembantunya tersebut.

“Saya akan umumkan segera setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober, bisa di hari yang sama, atau setelahnya,” kata Presiden Jokowi lewat akun resmi Instagramnya @jokowi.[ant]

Artikel ini ditulis oleh: