Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, menyatakan pendapatnya tentang penunjukkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam rapat pleno, Kamis (14/12) dini hari tadi.
Menurutnya, Airlangga harus membuktikan bahwa dirinya berbeda dengan Ketua Umum Golkar yang sebelumnya, termasuk Setya Novanto. Salah satunya adalah tidak rangkap jabatan.
“Yang pasti bagaimana Airlangga harus berhenti jadi menteri supaya fokus menyelamatkan Golkar. Airlangga Hartarto harus beda dengan ketua umum Golkar sebelumnya,” kata Pangi dalam pesan singkatnya kepada Aktual.com di Jakarta, Kamis (14/12).
Berdasar penelusuran Aktual.com, sejumlah Ketua Umum Golkar periode sebelumnya memiliki rangkap jabatan, di antaranya adalah Akbar Tanjung yang merangkap sebagai Mensesneg era Presiden BJ Habibie dan Ketua DPR RI.
Hal yang sama pun dilakukan oleh Jusuf Kalla dan Setya Novanto yang masing-masing menjabat sebagai Wakil Presiden dan Ketua DPR saat menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Sedangkan Aburizal Bakrie menjadi satu-satunya Ketua Umum Golkar yang tidak memiliki jabatan negara pada era reformasi.
Dengan segala permasalahan yang ditinggalkan oleh Setya Novanto, lanjut Pangi, akan lebih bijak jika Airlangga mengikuti langkah Ical dan mundur dari Menteri Perindustrian.
“Supaya bisa fokus menyelamatkan Golkar serta memulihkan dan menumbuhkan kembali elektabilitas Golkar yang sekarang sudah disalip oleh Gerindra,” jelas Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini.
Sebelumnya, Pangi sempat membuat hipotesis bahwa siapapun yang menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar merupakan sosok yang telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.
“Terpilihnya Airlangga Hartato, menjelaskan dan mengkonfirmasi bagaimana saktinya presiden Jokowi mengendalikan Golkar. Airlangga Ketum itu artinya sinyal dukungan Golkar mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 dipastikan aman,” tutupnya.
Sebagai informasi, rapat pleno Partai Golkar telah memutuskan untuk mengosongkan jabatan Ketua Umum non-aktif. Sebagai gantinya, Airlangga Hartanto ditunjuk sebagai Ketua Umum.
Selain itu, disepakati penyelenggaraan Munaslub pada 19-20 Desember 2017 mendatang untuk mengukuhkan Airlangga sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini.
Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan