Kereta mass rapid transit (MRT) saat tiba di depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (28/8). Progres konstruksi moda transportasi mass rapid transit (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) kini mencapai hampir 96 persen dan Selama lima minggu, kereta akan bertahap diuji coba dari Depo Lebak Bulus hingga ke titik naik penumpang di stasiun. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Angkutan Cepat Terpadu (MRT) Jakarta harus dapat benar-benar terintegrasi dengan konsep “transit oriented development” atau pengembangan kawasan yang memudahkan orang-orang di dalamnya untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lainnya.

“Selama ini belum ada langkah kongkrit penerapan TOD (dalam MRT Jakarta),” kata pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas, Rabu (6/2).

Menurut dia, agar konsep TOD benar-benar diselaraskan dalam MRT, harus mengurangi egoisme sektoral baik dari segi swasta maupun pihak pemerintah.

Darmaningtyas mencontohkan, perpaduan TOD-MRT yang baik dapat dilihat di negara tetangga, Singapura, di mana akses untuk MRT juga berada di balik berbagai kawasan komersial seperti perkantoran dan pertokoan.

“Orang yang keluar dari kereta MRT bisa langsung ke kantor,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh: