Antrean kendaraan di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (14/8/2017). Dishub DKI Jakarta berencana akan memberlakukan sistem ganjil genap permanen di Jalan tersebut guna mengurai kemacetan akibat penyempitan badan jalan karena adanya proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan.

Jakarta, Aktual.com – Layanan angkutan umum di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) harus segera direvitalisasi untuk mengurangi kemacetan perkotaan wilayah Jakarta dan sekitarnya, kata pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijawarno.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (11/3), Djoko menyebutkan beberapa upaya revitalisasi, antara lain, memperpanjang rute layanan kereta rel listrik (KRL), rute TransJakarta hingga Jabodetabek, dan penerapan pelat ganjil genap di gerbang tol kota penyangga Jakarta.

Salah satunya memperpanjang jaringan pelayanan KRL hingga Cikarang. Sekarang sudah dilakukan, tetapi belum bisa maksimal karena jalur dwiganda belum selesai terbangun, kata Djoko.

Di sisi lain upaya untuk meningkatkan pengguna angkutan umum sesuai dengan Rencana Induk Transportasi Jabodetabek menjadi 40 persen pada tahun 2019 dan 60 persen pada tahun 2039 dengan dibangunnya LRT Jabodebek, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta.

Selain memperpanjang layanan Bus Transjakarta hingga kawasan Bodetabek, Djoko memandang perlu memberikan layanan angkutan umum yang tersedia di seluruh kawasan perumahan di Bodetabek.

Layanan bus hingga seluruh kawasan perumahan bisa dioperasikan pada jam sibuk, masuk hingga pusat Kota Jakarta. Pada jam tidak sibuk cukup singgah di stasiun KRL terdekat.

Menurut Djoko, sulitnya akses transportasi umum hingga kawasan perumahan karena pada masa lalu pengembang membangun kawasan perumahan tidak mewajibkannya menyediakan rute sarana angkutan umum.

Akibatnya, kata dia, penduduk daerah penyangga Jakarta, seperti Bodetabek, rata rata terbesar membawa kendaraan pribadi yang sebagian besar melalui tol.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby