Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik-ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, ekonomi Indonesia tidak akan terlepas dari pengaruh, China dan Amerika conection.

Sebab, saat ini Indonesia sebagai sebuah negara sudah menjadi ajang “medan perang” kedua kepentingan negara asing itu, khususnya di sektor perekonomian.

“Indonesia jadi ajang pertarungan ekonomi, pasar dan sumber daya kita di perebutkan. Sekarang Indonesia sadar nggak bahwa buyer market atau pasar pembeli ini menentukan,” kata Noorsy kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (5/12).

Dia menjelaskan, dalam pertempuran antara China dan Amerika, China lebih cenderung bermain pada kekuatan modal yang dimilikinya. Lalu, China dengan sangat mudah masuk ke wilayah-wilayah strategis termasuk juga ke infrastruktur.

“China akan masuk ke produk tertentu makannya dia berani habis-habisan menadatangani Indonesia-China, ASEAN China. Yang ternyata itu menguntungkan China,” kata dia.

“Pada saat yang sama, Amerika bertahan pada sektor strategis. Anda bisa lihat, minyaknya Indonesia itu dominan tetap dikuasai Amerika. Petro China yang besar itu tetap tidak bisa menyaingin Exxon atau chevron. Pada saat yang sama, China bergandeng tangan denga yang namanya british petroleum. Dalam artian china bisa memainkan apa saja dengan kekutan modal yang dimilikinya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang