Jakarta, Aktual.Com – Banyaknya pasal karet yang bermunculan untuk membungkam aspirasi masyarakat dinilai sebagai ujian terhadap jalannya demokrasi di Indonesia.

Pengamat politik LSM Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti pun mengkhawatirkan fenomena tersebut.

“Sekarang juga banyak yang menggunakan pasal (karet) yang bisa melanggar kebebasan. Baik pencemaran nama baik, penistaan, penodaan, makar. Iya sekarang sih kena orang lain, tapi malah nantinya bisa terkena kepada kita sendiri,” tuturnya di Jakarta, Rabu (8/2).

Seperti yang diketahui, beberapa aktivis dikenai pasal makar karena melakukan protes kepada pemerintah. Tak hanya itu, kriminalisasi pun dilakukan kepada Imam Besar FPI, Habib Rizieq, terkait ucapannya yang terdahulu.

Ray pun mengingatkan pemerintah untuk tidak merusak jalannya demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi saat ini merupakan hasil perjuangan panjang dengan menumbangkan rezim penguasa yang lalu.

“Inilah hasil dari perjuangan masa muda kita jungkir balik untuk melahirkan demokrasi,” tambahnya.

 

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: