Medan, Aktual.co — Pengamat Pendidikan Unimed, Joharis Lubis mengatakan bahwa rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan disambut baik oleh kalangan pendidikan.
“Mereka (kalangan pendidikan) sangat menyambut baiklah, terutama siswa, dulu kalau UN kan seperti momok, menakutkan, biaya banyak,” ujar Joharis kepada Aktual.co di Medan, Jumat (16/1).
Joharis menyebutkan, UN yang diterapkan selama ini memiliki banyak sisi kelemahan, yakni belum terstandar-nya soal sarana dan prasarana pendidikan di seluruh wilayah di Indonesia.
“Kelemahan itu pertama, semua penerima pembelajaran itu tidak sama, standart sarana dan prasarana tidak sama. Misalnya komputer, di Nias Barat, Nias Selatan, kan beda dengan daerah lain, misalnya Medan,” kata Joharis.
Jika standar itu sudah dapat dilakukan, maka silahkan pemerintah menerapkan UN sebagai standar kelulusan.
Wacana penghapusan UN sebagai standar kelulusan kiranya tak dilakukan setengah hati. UN dijadikan sebagai alat pemetaan pendidikan dianggap tak perlu dilakukan.
Menurutnya, opsi lain terkait pemetaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas online.

Artikel ini ditulis oleh: